15.000 Wisatawan Padati Dieng, 1 Ton Sampah Terkumpul di Prau Dan Sikunir
Dieng masih menjadi magnet kuat bagi para wisatawan, baik
lokal maupun mancanegara. Sepanjang liburan akhir pekan selama 4 hari,
tak kurang dari 15.000 orang mengunjungi dataran yang banyak disebut
sebagai Negeri para dewa tersebut. Kepala Kantor pariwisata dan ekonomi
kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo ketika ditemui di tengah
pemantauan objek wisata telaga menjer, Minggu (8/5) bahkan mengaku
sempat kesulitan menembus padatnya arus lalu lintas menuju Dieng.
"Kepadatan kendaraan luar biasa, melebihi musim liburan lainnya,
sehingga banyak turis yang terpaksa memutar balik," tutur Agus. Dari
catatan yang diperolehnya, objek wisata yang banyak dituju adalah puncak
Gunung Prau, Puncak Sikunir, Telaga Cebong, Telaga Warna, Dieng Plateu
Theatre dan Tuk Bimolukar.
"Pengelola basecamp di jalur pendakian Gunung Prau
melaporkan kunjungan sejak Kamis (5/5) sampai Sabtu (7/5) mencapai lebih
dari 3.500 orang," ungkap Agus. Sementara di kawasan Desa Sembungan,
jumlah pengunjung dikatakan Agus mencapai lebih dari 6.000. "Objek
wisata telaga warna, DPT, dan Bimolukar juga dikunjungi lebih dari 5.000
an orang," bebernya. Dari kunjungan para wisatawan selama liburan
panjang tersebut, Agus mengaku mendapat laporan menggembirakan dari para
pelaku usaha pariwisata, termasuk pedagang dan pengelola hotel maupun
homestay. "Membludaknya wisatawan ke Dieng jelas berarti positif dari
sisi pemasukan bagi pelaku industri wisata, bahkan sampai di sektor
usaha kuliner seperti toko oleh-oleh maupun warung makan," jelas Agus.
Namun demikian, ia juga menyoroti masih banyaknya sisa
sampah yang menumpuk di objek wisata. "Dari kawasan Prau saja, kabarnya
sampah yang menumpuk mencapai 1 ton, belum lagi di objek wisata lain,"
terang Agus. Hal ini, menurutnya perlu dipikirkan secara serius, agar ke
depan tak menimbulkan keengganan para wisatawan untuk kembali
berkunjung ke Dieng. "Saya akan segera berkoordinasi dengan jajaran
pengelola obwis dan Dinas terkait dalam hal pengelolaan sampah ini,"
lanjut Agus.
Menggunungnya sampah di lokasi wisata dibenarkan oleh
Musholi, pengelola base camp pendakian Gunung Prau di Patak Banteng,
Kejajar. Menurut Musholi, dari 3.500 pendaki yang naik ke Puncak Prau,
pihaknya mengumpulkan sampah tak kurang 1 Ton. "Semoga akan ada solusi
terkait masalah ini, karena para pengunjung juga menyoroti kurangnya
perhatian terhadap pengelolaan sampah di jalur menuju puncak Prau,"
pungkasnya.
Tentu saja kita harus sadar, kalu gunung itu bukan tempat sampah, setidaknya ketika kita mendak, sampahnya kita bawa turun untuk dikumpulkan dibawah agar mudah pengelolaannya.
Posting Komentar untuk "15.000 Wisatawan Padati Dieng, 1 Ton Sampah Terkumpul di Prau Dan Sikunir"