Wong Jowo Ilang Jowone
Seiring perkembangan jaman, kebudayaan tradisional semakin lama semakin ditinggalkan, padahal kekayaan budaya ini tidak ternilai harganya dan apabila sampai punah mungkin tidak bisa kita bangun lagi dan semua itu tinggal kenangan.
Nah di tema kali ini admin pojokgaul.com bakalan membahas tentang semakin ditinggalnya kebudayaan tradisional, khususnya budaya Jawa.
Jaman berganti, budaya pun berganti, semua apa yang kita bisa lihat akan berganti menyesuaikan jaman.
Berikut beberapa kebudayaan Jawa yang mulai hilang dimakan Jaman.
1. Kebaya, Jarik, Blangkon dan pakaian khas Jawa lain
Jaman dahulu sudah menjadi umumnya Perempuan Jawa tapihan jarik, berbaju kebaya, dan rambut di gelung. Dan kita bisa lihat sekarang sudah jarang sekali kita lihat wanita berpakaian jawa seperti itu dalam kehidupan sehari-hari. Hanya tersisa beberapa orang ibu-ibu yang usianya sekitar 50an tahun, seperti simbok saya yang selalu memakai pakaian kebaya dan jarik, saya selalu rindu ketika saya sedang jauh dari simbok kemudian saya melihat mbok yang jualan jamu.
Sayang sekali anak muda jaman sekarang sudah enggan memakai kebaya dan jarik, mereka memakai pakaian Jawa hanya ketika acara khusus semacam pengantenan atau sedang karnaval.
Sedangkan pakaian Jawa untuk Laki-laki sudah jarang sekali ditemukan walaupun di desa, pakaian Jawa masih setia di pakai dikeraton Jogja dan Solo.
2. Rumah Joglo Khas Jawa
Rumah khas Jawa yaitu rumah Joglo yang berbentuk limas, cukup luas namun tidak begitu tinggi, dengan berkembangnya jaman model rumah seperti ini perlahan hilang, bukan hanya karena material pembuat rumah yang berubah dari kayu dan bambu menjadi pasir dan semen tapi juga mereka orang Jawa dalam membuat rumah sudah tidak lagi manut aturan Jawa.
3. Bahasa Jawa dan Logatnya
Bagi yang tinggal di desa terpelosok seperti saya yang tinggal di Wonosobo, bahasa Jawa masih kental digunakan sebagai bahasa sehari-hari bahkan logat-logat khas dari setiap dusun di Wonosobo ini masih terpelihara, hanya beberapa yang berubah seperti penyebutan nama ibu dan bapak.
Jaman dulu di tempat saya kebanyakan anak memanggil ibunya dengan nama Biyung dan menyebut nama ayahnya dengan nama Bapak, setelah sekian lama berubah penyebutan nama Biyung menjadi simbok. Nah sekarang sudah banyak sekali ibu muda yang mengajarkan anaknya memanggil nama ibunya dengan sebutan mamak, mama, mae.
Bahsa Jawa sangat kaya, tidak seperti bahasa Indonesia yang simpel dan mudah dipelajari, bahasa Jawa terdiri dari bermacam-macam jenis, ada bahasa Jawa Ngoko dan bahasa Jawa Krama.
Tentang penjelasan bahasa Jawa akan saya bahas pada artikel lain, dijaman saya kecil anak diajarkan boso kromo oleh orang tuanya, agar kelak bisa menggunakan bahasa yang sopan ini.
Sedangkan ibu muda jaman sekarang malah banya yang mengajarkan bahasa Indonesia, padahal menurutku bahasa Indonesia itu mudah sekali dan anak akan cepat mengerti kalau sudah sekolah, sayang sekali kalau sampai bahasa Jawa Kromo Inggil sampai punah.
4. Tulisan Jawa
Siapa sih di jaman sekarang yang masih bisa nulis aksara jawa dengan lancar? mungkin hanya beberapa yang mungkin dia itu guru, atau anak sekolah yang sedang bergelut dengan ho no co ro ko.
Ya Tulisan jawa sudah hampir punah dan hanya tersimpan di buku-buku, tapi kakek saya sekarangmasih ampuh menulisa jawa dengan lincah, memang pas jaman kakek saya masih muda aksara jawa cukup penting, banyak yang lancar menggunakannya.
5. Aneka kebudayaan dan kepercayaan Jawa
Seni kebudayaan Jawa seperti Tari lengger, wayang kulit, gending, dan lain-lain jaman sekarang mulai di anak-tirikan. Sudah tidak banyak anak muda yang tertarik daalam kesenian Jawa dan sudah tidak banyak orang yang mau menanggap kesenian jawa.
Itu dia beberapa hal yang berhubungan dengan kebudayaan Jawa yang mulai menghilang dikalahkan kebudayaan lain, mari kita cintai dan lestarikan kebudayaan sendiri agar tidak hilang.
Salam Lestari
Nah di tema kali ini admin pojokgaul.com bakalan membahas tentang semakin ditinggalnya kebudayaan tradisional, khususnya budaya Jawa.
Jaman berganti, budaya pun berganti, semua apa yang kita bisa lihat akan berganti menyesuaikan jaman.
Berikut beberapa kebudayaan Jawa yang mulai hilang dimakan Jaman.
1. Kebaya, Jarik, Blangkon dan pakaian khas Jawa lain
Jaman dahulu sudah menjadi umumnya Perempuan Jawa tapihan jarik, berbaju kebaya, dan rambut di gelung. Dan kita bisa lihat sekarang sudah jarang sekali kita lihat wanita berpakaian jawa seperti itu dalam kehidupan sehari-hari. Hanya tersisa beberapa orang ibu-ibu yang usianya sekitar 50an tahun, seperti simbok saya yang selalu memakai pakaian kebaya dan jarik, saya selalu rindu ketika saya sedang jauh dari simbok kemudian saya melihat mbok yang jualan jamu.
Sayang sekali anak muda jaman sekarang sudah enggan memakai kebaya dan jarik, mereka memakai pakaian Jawa hanya ketika acara khusus semacam pengantenan atau sedang karnaval.
Sedangkan pakaian Jawa untuk Laki-laki sudah jarang sekali ditemukan walaupun di desa, pakaian Jawa masih setia di pakai dikeraton Jogja dan Solo.
2. Rumah Joglo Khas Jawa
Rumah khas Jawa yaitu rumah Joglo yang berbentuk limas, cukup luas namun tidak begitu tinggi, dengan berkembangnya jaman model rumah seperti ini perlahan hilang, bukan hanya karena material pembuat rumah yang berubah dari kayu dan bambu menjadi pasir dan semen tapi juga mereka orang Jawa dalam membuat rumah sudah tidak lagi manut aturan Jawa.
3. Bahasa Jawa dan Logatnya
Bagi yang tinggal di desa terpelosok seperti saya yang tinggal di Wonosobo, bahasa Jawa masih kental digunakan sebagai bahasa sehari-hari bahkan logat-logat khas dari setiap dusun di Wonosobo ini masih terpelihara, hanya beberapa yang berubah seperti penyebutan nama ibu dan bapak.
Jaman dulu di tempat saya kebanyakan anak memanggil ibunya dengan nama Biyung dan menyebut nama ayahnya dengan nama Bapak, setelah sekian lama berubah penyebutan nama Biyung menjadi simbok. Nah sekarang sudah banyak sekali ibu muda yang mengajarkan anaknya memanggil nama ibunya dengan sebutan mamak, mama, mae.
Bahsa Jawa sangat kaya, tidak seperti bahasa Indonesia yang simpel dan mudah dipelajari, bahasa Jawa terdiri dari bermacam-macam jenis, ada bahasa Jawa Ngoko dan bahasa Jawa Krama.
Tentang penjelasan bahasa Jawa akan saya bahas pada artikel lain, dijaman saya kecil anak diajarkan boso kromo oleh orang tuanya, agar kelak bisa menggunakan bahasa yang sopan ini.
Sedangkan ibu muda jaman sekarang malah banya yang mengajarkan bahasa Indonesia, padahal menurutku bahasa Indonesia itu mudah sekali dan anak akan cepat mengerti kalau sudah sekolah, sayang sekali kalau sampai bahasa Jawa Kromo Inggil sampai punah.
4. Tulisan Jawa
Siapa sih di jaman sekarang yang masih bisa nulis aksara jawa dengan lancar? mungkin hanya beberapa yang mungkin dia itu guru, atau anak sekolah yang sedang bergelut dengan ho no co ro ko.
Ya Tulisan jawa sudah hampir punah dan hanya tersimpan di buku-buku, tapi kakek saya sekarangmasih ampuh menulisa jawa dengan lincah, memang pas jaman kakek saya masih muda aksara jawa cukup penting, banyak yang lancar menggunakannya.
5. Aneka kebudayaan dan kepercayaan Jawa
Seni kebudayaan Jawa seperti Tari lengger, wayang kulit, gending, dan lain-lain jaman sekarang mulai di anak-tirikan. Sudah tidak banyak anak muda yang tertarik daalam kesenian Jawa dan sudah tidak banyak orang yang mau menanggap kesenian jawa.
Itu dia beberapa hal yang berhubungan dengan kebudayaan Jawa yang mulai menghilang dikalahkan kebudayaan lain, mari kita cintai dan lestarikan kebudayaan sendiri agar tidak hilang.
Salam Lestari
Posting Komentar untuk "Wong Jowo Ilang Jowone"